Sunday, September 29, 2013

Tidak Ada Kejadian Tanpa Ada Penyebabnya

Kisah Yunus memiliki perspektif yang berbeda-beda, bergantung dari mana kita memandang permasalahannya. Apabila dilihat dari sudut pandang Yunus, kita tahu bahwa ia telah melalaikan perintah Tuhan sehingga Tuhan membiarkan dia berada di perut ikan selama 3 hari. Namun apabila kita lihat dari sisi perahu yang ditumpangi, kita bisa melihat kenapa perahu itu bisa terombang-ambing? Itu karena Yusus bukan begitu ? “Akulah alasan mengapa badai ini terjadi. Campakkanlah aku ke dalam laut, supaya badai menjadi reda” (ay. 12). Nah sampai disini kita fokuskan kepada pernyataan Yunus bagian pertama. Karena Yunus berdosa maka Tuhan mengirim badai. Karena ada dosa maka ada badai. Tentunya Tuhan mutlak punya cara menurut kehendaknya untuk mengingatkan kita apabila kita berbuat dosa.

Sebagai orang beriman kita harus menyadari bahwa hidup kita sudah berada di tangan Allah dan Ia sangat mengasihi kita. Ia juga sangat membenci dosa terlebih dosa yang dibuat oleh anak-anakNya. Ia ingin mengingatkan supaya kita kembali ke jalanNya apabila jalan  kita mulai melenceng keluar dari rencanaNya. Nah disini kita perlu menyadari, Allah punya berbagai cara untuk mengingatkan anakNya, mulai dari hal yang lembut dan menyenangkan atau sebaliknya dengan hal yang keras dan menyakitkan.

Untuk itu kita perlu melihat diri kita lebih dalam, apabila masalah datang menimpa kta, apakah ada dosa atau kesalahan yang dibenci Allah sehingga ia ingin menegur kita dengan caraNya sendiri? Atau memang seperti Ayub, kita diuji untuk menunjukkan berapa kuat iman percaya kita kepadaNya? Semua berpulang kepada diri kita dan seberapa erat hubungan kita dengan Dia..

Denna uppsats är skriven vid tiden för den dagen min dotter var på sjukhuset


No comments: